By: Ummi Rodliyah
dimuat dalam Jurnal LIBRARIA FPPTI Jawa Tengah Vol.1, Tahun: 2011.
Pendahuluan
Masyarakat informasi adalah masyarakat dimana kualitas hudup, serta
prospek untuk perubahan sosial, dan pembangunan ekonomi tergantung pada
peningkatan informasi dan pemanfaatannya. (Beni:
1998). Dalam masyarakat seperti ini standart hidup, pola-pola kerja, kesenangan, sistem pendidikan dan
pemasaran barang-barang sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan
intensitas produksi informasi dan pelayanan serta komunikasi yang luas melalui
media yang sebagian besar dilakukan secara elektronis.
Pada era informasi saat ini masyarakat atau komunitas-komunitas yang
mendapat cukup kesempatan untuk akses informasi secara cepat dan tepat akan
jauh lebih maju dibandingkan dengan mereka yang kurang mendapat kesempatan
untuk akses dalam arti aksesnya terbatas.
Feather ( 1994) menyatakan secara implisit bahwa masyarakat informasi
tercermin dari penggunaan produk komputer, media elektronik dan media
Audio-visual yang dominan pada masyrakat. Alat-alat ini telah ditransformasikan
secara nyata dalam kehidupan dan pekerjaan mereka. Transformasi itu terjadi
dalam waktu yang relatif singkat diberbagai aspek dari manajemen perkantoran,
telekomonikasi, dan berbagai bentuk penyiaran TV dengan transformasi tanpa
batas. Hal ini terus berkelanjutan dan pengalaman sejarah mengisyaratkan bahwa
sesuatu itu telah mengalami peningkatan.
RM. Mwinyimbegu (1993) sebagaimana dikutip oleh Romanus Beni mengungkapkan
bahwa 4 (empat) ciri utama negara berkembang yang berpengaruh terhadap transfer
teknologi adalah kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, lebih banyak
tenaga kerja yang tidak terampil, dan keberadaan kebudayaan lokal (tradisional)
yang sangat kuat. Keempat hal tersebut telah menghambat transfer informasi dan
berpengaruh pada dampak yang akan timbul oleh derasnya arus informasi yang
masuk.
Dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi
faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad
ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global
village”. Sehingga istilah
“jarak sudah mati”
atau “distance is dead”
semakin nyata kebenarannya. Adanya Merger Teknologi, perubahan pola
tingkahlaku dan gaya
hidup atau lifestyle serta perubahan
isue-isue sosial masayrakat.
Terbentuknya masyarakat informasi melalui proses transisi dari masyarakat
sebelumnya yaitu masyarakat pra pertanian, masyarakat pertanian dan masyarakat
industri, yang dipacu atau dipercepat dengan terjadinya perubahan teknologi
komunikasi yang semuanya menyebabkan terjadinya dinamika social dalam masyrakat
termasuk ekonomi, keuangan dan bidang politik